Erna, Penghasilan sebagai Driver Taksi untuk Beli Obat
Profesi sebagai pengemudi taksi online sudah dijalani sejak Agustus 2016.
Ia mengaku, sesungguhnya tidak begitu mengenal profesi tersebut sampai seorang temannya bercerita. Dengan keberanian, Erna terjun mencoba pengalaman baru.
“Waktu itu belum terlalu ramai penumpangnya. Masih sepi dan baru, sehari dapat tiga penumpang saja rasanya sudah senang. Pengemudi perempuan pun masih sedikit yang bergabung,” ucapnya.
Awalnya, profesi pengemudi ini dianggap hanya sebagai kerja sampingan. Sebab, Erna masih resmi menjadi pegawai di sebuah perusahaan sebagai tenaga administrasi.
Setiap kali ada waktu luang, baru dirinya turun dan memegang kendali mobil. Walau begitu, tetap saja penghasilan tak menentu. Penumpang tidak selalu banyak, jika sehari dapat Rp 150 ribu saja dia sudah bersyukur.
“Kini, full time sebagai driver. Saya merasa pekerjaan ini lebih santai dan diri sendiri yang menentukan target. Lahir batin merasa aman. Alhamdulillah, pendapatan lumayan, tapi pekerjaan tidak begitu mendapatkan tekanan,” kata anak ketiga dari lima bersaudara itu.
Erna menyebutkan, ramainya pengguna taksi online baru terjadi September lalu.
Biasanya, perempuan berhijab ini sudah stand by menerima penumpang sedari pukul 06.00 Wita, setelah salat Subuh. Dari anak sekolah sampai pegawai kantoran menjadi pelanggannya.