Eropa Lambat Pulih, Pertembuhan Ekonomi Ditarget Terendah
Minggu, 05 Agustus 2012 – 10:16 WIB
Tekanan terhadap neraca perdagangan ini tidak semata dipandang sebagai hal negatif. Ekonom Senior Bank Pembangunan Asia (ADB) Edimon Ginting mengatakan tingginya impor terutama barang modal merupakan konsekuensi dari meningkatnya investasi. "Itu sebenarnya menggambarkan kekuatan investasi karena kebutuhan barang modal dan barang setengah jadi yang cukup kuat. Manufacturing kita masih tumbuh kuat, jadi masih tumbuh dengan baik. Saya masih agak confidence," kata Edimon.
Ia menambahkan, investasi bakal membangkitkan pembangunan infrastruktur. Investasi juga bakal membangkitkan produksi domestik sehingga bisa meningkatkan ekspor. Edimon mengatakan, perlambatan ekspor yang terjadi saat ini merupakan pola umum yang banyak terjadi di negara-negara emerging markets. Menurut Edimon, kondisi Indonesia bahkan lebih stabil dibandingkan emerging market lainnya seperti India. "Dibandingkan India penurunan ekspornya lebih banyak," ujarnya. (sof/nw)