Erupsi Gunung Agung Berpeluang Membesar, Bandara Ditutup
jpnn.com, BALI - Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan erupsi gunung Agung di Karangasem, Bali, masih terus berlangsung hingga Selasa (28/11).
Menurut Sutopo, erupsi magmatik ini terus mengeluarkan asap dan abu berwarna kelabu dengan intensitas sedang dan ketinggian kolom abu vulkanik sekitar 2.500-3.000 meter di atas puncak kawah.
“Sinar api dari lava teramati pada malam hari dan asap condong ke barat daya. Tremor masih menerus dengan amplitudo 1-2 milimeter dominan 1 milimeter. Status Awas (level 4)," kata Sutopo, Selasa (28/11).
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan perkembangan aktivitas vulkanik yang terus meningkat. "Peluang terjadinya erupsi yang lebih besar menjadi semakin meningkat: Namun demikian tidak dapat dipastikan seberapa besar intensitasnya," katanya.
Menurut dia, mengestimasi karakter erupsi gunung Agung ke depan cenderung lebih sulit dari gunung lainnya karena tidak adanya data instrumental sebagai pembanding dengan letusan sebelumnya.
Lebih lanjut Sutopo mengatakan saat ini sebaran abu vulkanik dominan mengarah ke barat daya. Hasil analisis citra satelit Himawari dari BMKG menunjukkan bahwa sebaran abu vulkanik ke arah barat daya, tertarik oleh Siklon Tropis Cempaka yang saat ini berada di Samudera Hindia di selatan Yogyakarta.
“Adanya pusat tekanan rendah ini menyebabkan abu vulkanik mengikuti gerak dari siklon tropis," jelasnya.
Dampak langsung sebaran abu adalah terganggunya keselamatan penerbangan. Data analisis dan prediksi arah dan kecepatan angin dari BMKG, Selasa (28/11) pukul 02.00-08.00 WITA menunjukkan bahwa arah angin dari barat hingga timur laut dengan kecepatan 5-10 knot.