Erupsi Gunung Agung, Operasional Bandara Ngurah Rai Aman?
jpnn.com, BALI - Pemerintah melakukan langkah komprehensif terhadap dampak erupsi Gunung Agung terhadap operasional di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Salah satunya yakni menggelar rapat gabungan stakeholders yang berlangsung di ruang rapat Airport Operation Control Center (AOCC), hari ini, Minggu (21/4).
Rapat bersama stakeholders yang dimulai pada pukul 10.00 WITA, diikuti oleh PT. Angkasa Pura I (persero), AirNav Indonesia, Otoritas Bandar Udara (OBU) Wilayah IV.
Kemudian Pimpinan AoC, maskapai dan perwakilan groundhandling dengan membahas pokok-pokok pembahasan mengenai erupsi Gunung Agung.
Erupsi Gunung Agung yang terjadi pada pukul 03.21 WITA dengan tinggi letusan 2000 meter mengeluarkan asap berwarna kelabu, terjadi selama 2 menit 55 detik.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti mengimbau agar semua pihak melakukan kewaspadaan terhadap dampak erupsi Gunung Agung.
“Kami mendapatkan laporan bahwa Gunung Agung mengalami erupsi kembali, untuk itu saya mengimbau agar seluruh pihak terkait agar tetap waspada dan berhati-hati, semua pemangku kepentingan penerbangan harus saling bersinergi dan berkoordinasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengguna jasa angkutan udara,” ujar Polana.
Di tempat terpisah, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali, Elfi Amir memastikan dampak erupsi Gunung Agung tidak mengganggu jalannya operasional di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali.