Face Recognition, Solusi Perbankan Indonesia dari Nodeflux
jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan Vision AI, Nodeflux menjawab tantangan perbankan dengan memperkenalkan teknologi face recognition untuk mewujudkan otomasi perbankan termutakhir di Indonesia.
Inovasi ini disampaikan dalam program acaranya, Nodeflux Road to Accelerate “Tren Pemanfaatan Face Recognition pada Industri Keuangan.” Acara ini membahas bagaimana teknologi vision AI miliknya terus berevolusi untuk optimalkan keamanan dan transaksi perbankan digital di Indonesia.
“Di bawah payung VisionAIre, kami hadirkan solusi yang menggabungkan vision AI, input, dan analitik AI dari berbagai riset dan implementasi teknologi Nodeflux selama beberapa tahun. Termasuk mengembangkan teknologi platform terbaru kami, VisionAIre Know-Your-Customer (KYC) untuk meningkatkan otomasi verifikasi perbankan di Indonesia,” ujar Richard Dharmadi, Group Product Manager Nodeflux di Jakarta, baru-baru ini.
Menurut riset dari Ernst & Young, proses otomasi verifikasi data atau Electronic Know-Your-Customer (e-KYC) mampu menjawab tantangan utama perbankan, yakni akurasi data dan efisiensi waktu. Berbeda dengan metode tradisional, dalam e-KYC, nasabah hanya perlu memindai dokumen pengenal dan foto untuk memverifikasi keabsahannya secara otomatis. Apalagi, teknologi AI dalam e-KYC ini bisa memangkas proses verifikasi data yang tadinya 18 menit menjadi 1 menit.
Lewat platform VisionAIre Know-Your-Customer (KYC), Nodeflux menghadirkan Vision AI dengan kemampuan analitik Face Recognition untuk melakukan verifikasi data e-KYC dan sistem otentikasi pelanggan secara akurat.“Metode face recognition (pengenalan wajah) dilakukan dengan konsep pembanding antara wajah input dengan wajah referensi yang terbagi menjadi dua jenis, yakni 1:1 (one to one), perbandingan 1 image input dengan 1 image reference dan 1:N (one to many), perbandingan 1 image input dengan beragam image dari tiap sisi. Untuk kebutuhan e-KYC ini dilakukan dengan jenis 1:1.” Tambah Richard.
Penggunaan VisionAIre KYC mencakup pemindaian seluruh dokumen nasabah, bahkan mampu memangkas waktu yang biasanya memakan waktu berhari-hari dalam proses verifikasi. Untuk pengelolaan dan verifikasi data tersebut, terdapat proses integrasi dengan database instansi terkait yang terjamin kerahasiaannya.
Sebagai perusahaan Vision AI pertama di Indonesia, saat ini teknologi Face Recognition Nodeflux telah mendapatkan pengakuan global. Bersaing dengan lebih dari 90 perusahaan teknologi AI terkemuka di dunia, termasuk Cina dan Rusia, baru-baru ini teknologi Nodeflux tersebut meraih peringkat ke-25 untuk Face Recognition Vendor Test (FRVT) dari National Institute of Standards and Technology (NIST).
Salah satu strategi Nodeflux ialah terus proaktif dengan berbagai kolaborasi dengan institusi pemerintahan dan lembaga-lembaga riset pengembangan AI,. Kerja sama ini penting untuk mendukung uji coba berkelanjutan Nodeflux demi meningkatkan teknologi mutakhir untuk sukseskan Indonesia masuki era industri 4.0. (mg7/jpnn)