Factory Sharing Bantu UKM Furnitur di Jawa Tengah
Ema menambahkan kehadiran Factory Sharing g bidang furnitur, juga diharap menggenjot ekspor produk kayu.
Selain Factory Sharing di bidang furnitur, Ema juga mengungkapkan fasilitas itu rencananya dibuat untuk sektor lain. Seperti beras di Demak, Fesyen di Rembang dan Logam di Tegal.
Senada, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng Arif Sambodo mengatakan, Factory Sharing adalah bentuk hadirnya pemerintah untuk masyarakat. Ia mengaku, siap mendukung pendirian fasilitas tersebut.
"Dukungannya adalah untuk proses standardisasi khususnya SNI (Standardisasi Nasional Indonesia). Ada salah satu instalasi kita yang bisa menjadi bagian dari proses produksi," ucapnya.
Terkait orientasi ekspor, Arif menyebut juga akan mendukung. Karena, saat ini banyak negara yang memberikan bebas bea masuk bagi produk Indonesia.
"Permintaan ekspor kita dari Januari-Juli juga meningkat 26 persen dari tahun lalu. Ini harus kita dorong dengan pendirian Factory Sharing untuk memenuhi kebutuhan furnitur," ujarnya.
Direktur Umum Wirasindo Santakarya Purnama Djati, menyambut baik upaya tersebut.
"Saya sangat tertarik sekali, karena memang yang dibutuhkan UKM adalah kehadiran pemerintah, untuk mengatasi persoalan. Salah satunya rantai pasok bahan baku, Factory Sharing di pembuatannya pengolahan. Kalau semua sudah standar, kualitas produk UKM bisa bersaing di dunia internasional," ungkapnya.