Fadel Muhammad: Kebudayaan Bisa Dikembangkan Menjadi Komoditas Pariwisata
"Kami mencoba disiplin melaksanakan protokol kesehatan di setiap kegiatan MPR termasuk pada Pagelaran Seni Budaya. Pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan, selalu diketatkan dimana pun PSB dilaksanakan," kata sosok yang karib disapa Bu Titi itu.
Namun, ia menegaskan, itu bukan berarti kegiatan PSB dihentikan. Apalagi, PSB selalu menjadi sesuatu yang menarik bagi masyarakat. Selain itu, ada banyak pelajaran yang bisa diambil disetiap kegiatan PSB.
"Di sini kita mendapat hikmah dan pelajaran dari pembacaan Kitab Maulid. Karena dalam pembacaan maulid tersebut terdapat teladan dan juga doa-doa keselamatan bagi kita semua. Termasuk keselamatan dunia akhirat, dan lepas dari marabahaya," kata Bu Titi lagi.
Pelaksanaan PSB dalam rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kota Gorontalo dimulai dengan pembacaan Kitab Maulid Simtudduror. Pembacaan kisah perjalanan Rasulullah SAW, ini terdengar makin merdu karena diiringi tabuhan hadrah dari grup Al Khaeraat Kota Gorontalo pimpinan Sofyan Alhadar.
Selain pembacaan maulid, PSB Gorontalo juga dimeriahkan dengan tarian zapin. Tarian ini awalnya dilakukan oleh dua orang pria, disusul beberapa pria kemudian.
Selain itu, dalam PSB tersebut juga dihadirkan kebudayaan khas Gorontalo yaitu Walimah atau disebut juga Tolangga. Walimah adalah kebudayaan yang selalu hadir pada perayaan Maulid Nabi. Tolangga merupakan jamuan kepada para guru dan tamu yang hadir pada acara tersebut.
Terdapat berbagai jamuan tradisional dalam satu paket Walimah. Seperti kue cucur, nasi goreng dengan ayam, buah-buahan, hingga kue dan minuman yang sudah akrab dengan kebiasaan masyarakat sehari-hari. (*/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!