Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Fahri Hamzah Curhat, Merasa Sedih karena Membayar Cukup Mahal

Rabu, 24 Juni 2020 – 09:56 WIB
Fahri Hamzah Curhat, Merasa Sedih karena Membayar Cukup Mahal - JPNN.COM
Fahri Hamzah. Foto: M. Kusdharmadi/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah curhat soal biaya tes cepat atau rapid test Covid-19 yang dinilainya cukup mahal.

Rapid test itu dilakukan wakil ketua DPR RI periode 2014-2019 itu setelah keluar kota untuk pulang kampung selama lebih dari sepekan.

"Saya mengikuti beberapa kali #RapidTest berbayar. Lalu tadi dilakukan PCR juga Alhamdulillah negatif. Tapi saya sedih karena bayarnya cukup mahal kalau di-total. Ini membebani rakyat. Bagi Ekonomi berat!" dikutip dari cuitan @Fahrihamzah pada Rabu (24/6).

Politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini pun merasa kaget setelah membandingkan biaya yang dikeluarkan untuk rapid test ternyata lebih mahal dibanding ongkos pesawat Jakarta -Lombok.

"Saya baru tahu bahwa rupanya harga tiket pesawat Jakarta-Lombok kemarin jauh lebih murah dari biaya pemeriksaan kesehatan akibat melintas tiga pulau Jawa-Lombok-Sumbawa. Industri test dadakan ini mengeruk keuntungan besar sekali melampaui industri perjalanan yang sedang jatuh," lanjut Fahri.

Dalam curhatan berikutnya, mantan legislator PKS ini merasa jadi melodramatik karena sebagian dari test itu dilakukan bukan karena dibutuhkan secara administratif, tetapi juga karena orang merasa tidak aman dengan dirinya.

Sebagian orang sekarang sering waswas dengan keadaan. Serba takut dan cemas.

"Kita melihat orang memakai APD berbelanja di supermarket, petugas mencegat sebuah mobil yang di dalamnya suami istri duduk di bagian depan. Padahal mereka baru saja keluar dari rumah yang sama bahkan tentu saja kamar dan tempat tidur yang sama. Banyak lagi prilaku tak wajar," tutur Fahri. (fat/jpnn)

Fahri Hamzah menyampaikan curhatnya, merasa sedih karena harus membayar mahal, lebih mahal dibanding ongkos penerbangannya.

Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News