Fahri Hamzah Duga Ada Pencetakan Surat Suara Liar
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusut tuntas asal kertas suara yang tercoblos di Malaysia.
Fahri menyatakan kenapa ada pihak yang bukan panitia pemilu tetapi punya akses.
Menurut politikus PKS ini, kertas suara itu adalah dokumen negara, sesuatu yang berharga dan harus dijaga dengan segala cara. Politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu menegaskan bahwa kasus di Malaysia ini menjelaskan adanya kertas suara liar.
“Pertanyaannya: siapa yang mencetak? Menurut saya, “ini bagian dari pemanfaatan data invalid”. Cc: @KPU_ID @bawaslu_RI,” cuit Fahri dalam akun Twitter-nya, @fahrihamzah, Jumat (12/4).
BACA JUGA: KPU Dan Bawaslu Investigasi Temuan Ratusan Surat Suarat Tercoblos Di Malaysia
Menurut Fahri, efek langsung dari diakuinya ada “data invalid” dalam 192 juta pemilih adalah terjadinya pencetakan kartu suara lebih. “Siapa yang mencetak? Di mana? Distribusi untuk apa? Terjawab dengan kasus Malaysia. Tapi beranikah kita mengusut tuntas? Ayo @KPU_ID @bawaslu_RI,” tegas Fahri.
Sebelumnya diberitakan, media sosial dihebohkan dengan beredarnya video viral surat suara untuk Pilpres 2019 yang telah tercoblos pada gambar capres nomor urut 01 Jokowi - Ma'ruf Amin di Bandar Baru Bangi, Malaysia. Tak hanya itu, dalam video yang kali pertama diunggah oleh bekas Kasum TNI JS Prabowo melalui akun Twitter @marerteman, juga ada lembar surat suara untuk caleg Partai Nasdem juga sudah tercoblos.
Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar menyatakan bahwa pihaknya menemukan kecurangan berupa adanya penyelundupan surat suara dan surat suara yang telah tercoblos.