Fahri Sebut Jokowi Bikin Blunder Lagi, Begini Penjelasannya
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai Presiden Joko Widodo alias Jokowi kembali membuat blunder. Penilaian Fahri didasari pernyataan Jokowi yang meragukan adanya dana Rp 11.000 triliun milik warga negara Indonesia (WNI) di mancanegara sebagaimana diungkap Prabowo Subianto.
Fahri mengatakan, Prabowo sangat mengetahui informasi soal dana WNI di luar negeri. Bahkan, kata Fahri, calon presiden (capres) bernomor urut 02 itu telah menulisk buku Paradoks Indonesia yang juga membeber kebocoran dana ke mancanegara.
Sayangnya, Jokowi justru menyanggah pernyataan Prabowo. Menurut Fahri, hal itu menunjukkan Presiden Ketujuh RI tersebut tidak dipasok info valid oleh orang-orang sekitarnya.
"Kasihan Pak Jokowi ini karena kayaknya orang-orang di sekitarnya enggak mem-brief (memberi masukan) dia komprehensif," kata Fahri di komplek DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (4/3). Baca juga: Prabowo Subianto Puji Orde Baru
Mantan wakil sekretaris jenderal PKS itu menambahkan, kebocoran dana ke mancanegara harus dimaknai dalam terminologi ekonomi. Menurutnya, ada banyak modus melarikan dana ke luar negeri, termasuk melalui eksploitasi sumber daya alam.
Fahri menuturkan, kekayaan sumber daya alam Indonesia dikeruk, namun keuntungannya justru dilarikan ke luar negeri. Di sisi lain program pengampunan pajak atau tax amnesty untuk menarik dana WNI di mancanegara ternyata kurang ampuh.
"Sementara tax amnesty kan bisa dibilang gagal mengembalikan itu semua. Kembalinya cuma sedikit, yang bayar cuma Rp 142 triliun. Sisanya enggak ada, nah masih bocor," ulasnya.
Karena itu Fahri menyebut Jokowi telah melakukan blunder karena info orang-orang dekatnya. "Saya kira itu merugikan, berkali-kali Pak Jokowi dibikin rugi oleh briefing yang salah dari anak buahnya," pungkas Fahri.