Faktor Historis Bikin Nasdem Nyaman dengan Golkar ketimbang Demokrat & PKS
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti BRIN Wasisto Rahardjo Jati menilai wajar jika NasDem merasa lebih nyaman dan memprioritaskan Golkar, terlebih Surya Paloh bukan orang baru bagi partai berlambang beringin itu.
“Saya pikir kenyamanan ini dibentuk karena kesamaan platform partai dimana NasDem adalah partai pecahan dari Golkar. Sehingga komunikasi antar keduanya sudah berjalan sebelumnya,” ujar Wasisto saat dihubungi, Kamis (2/2).
Wasisto menilai, bisa saja nanti pada akhirnya antara NasDem dan Golkar berada dalam satu koalisi di Pemilu 2024. Menurut dia, memilih cawapres Anies Baswedan bukan hal yang mudah untuk Koalisi Perubahan.
“Saya pikir itu bisa ya dan tidak. Di satu sisi, PKS dan Demokrat sudah komitmen mengusung AB sebagaimana yang diharapkan oleh NasDem. Di sisi lain, prasyarat cawapres ini yang mungkin belum saatnya dibicarakan,” tegas Wasisto.
Wasis menambahkan, NasDem lebih terlihat memiliki kedekatan secara histori dengan Golkar. Ketimbang dengan Demokrat dan PKS.
Sehingga, kata dia, semua kemungkinan bisa terjadi jelang pendaftaran capres-cawapres. Termasuk berubahnya haluan partai-partai.
“Kalau dilihat dari histori terutama dalam hampir 10 tahun berkoalisi di Pemerintahan Jokowi. NasDem lebih banyak berinteraksi dengan Golkar sebagai mitra sesama koalisi,” ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, Surya Paloh mengatakan pertemuan dengan Airlangga adalah hal yang lebih prioritas ketimbang bertemu partai-partai di koalisi perubahan (Demokrat-PKS).