Fantastis, Pesta Menghabiskan Rp 141 Miliar
Ia menambahkan, untuk anggarannya mulai dari mempersiapkan makanan khas Minsel yakni dodol, nasi bulu (nasi jaha, red), serta lainnya, sudah sekira Rp 5 juta.
Sementara itu, Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu didampingi Wakil Bupati Franky Wongkar meminta warga Minsel tidak konsumtif. Masyarakat diimbau memaknai pengucapan syukur dengan bersyukur kepada Tuhan.
"Jangan ada minuman keras atau mabuk-mabukan. Mari kita maknai tradisi ini dengan ungkapan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus," pinta Wongkar.
Tokoh Agama Pdt Jhon Rompas, Ketua BPMJ GMIM Koinonia Ranomea ini berharap, perayaan pengucapan syukur tidak dirayakan dengan pesta pora, mabuk-mabukan. Atau jadi ajang orang menunjukkan banyaknya uang yang dihabiskan dalam perayaan ini.
"Jangan sampai perayaan pengucapan syukur membuat kita kehilangan makna yang sesungguhnya. Baiklah semua membuat perayaan ini benar-benar sebagai ucapan syukur kepada Tuhan karena berkat yang Dia berikan dalam hidup kita. Karena apalah arti hidup kita tanpa Dia sumber berkat," tuturnya.
Sekretaris BPMS GMIM Pdt Dr Hendry Runtuwene menegaskan, pengucapan harus senantiasa sesuai Firman Tuhan.
“Bagaimana kita dapat mempererat tali persaudaraan antar sesama dengan saling menopang, membantu, dan peduli satu sama lain,” ungkap Runtuwene.
Kiranya pesta pora dan mabuk-mabukan dihindari. Agar tidak terjadi hal buruk. Runtuwene mengharapkan, pengucapan syukur dapat tercipta suasana aman dan tenang. Kepada para pengunjung, agar bisa datang dengan taat lalu lintas dan berhati-hati dalam perjalanan.