Ferdinand Kritik Anies Baswedan, Singgung PA 212 dan KAMI
Sial betul nasib lumbung ekonomi karena Jakarta dipimpin oleh orang yang sok pintar, merasa hebat, merasa sukses di atas segala kegagalannya. Makkkk...! Ngeri kali pun ahhh..!! Gagal kok merasa sukses.
Kekonyolan tidak berakhir sampai di situ. Gaya ugal-ugalan sang gubernur pun ditiru oleh para pendukungnya yang serba ugal-ugalan dalam berbicara, berpikir dan bertindak.
Serempak mereka mendukung PSSB menutup kota, menghentikan aktivitas ekonomi padahal mereka lah terduga kaum pencipta klaster covid dengan demo-demo dan kerumunan politiknya.
Hei bung..!! Ini bukan soal kata-kata manis rajutan sang gubernur yang membingkai kebijakan ugal-ugalannya dengan kata demi keselamatan nyawa warga Jakarta.
Hmmmm..!! Andai saja Anies peduli dengan nyawa warga Jakarta, maka kita tak akan melihat demo di Jakarta, tak melihat kerumunan politik, tak melihat kerumunan sosial, tak melihat ganjil genap dan tak melihat Pemda yang membiarkan warga tanpa protokol kesehatan beraktivitas.
Nies..!! Rem darurat yang kau tarik itu ternyata blong..! Tak menghentikan laju tetapi malah menabrak ke sana ke mari. Apa tidak sebaiknya anda mundur? Biar Jakarta diurus orang yang mampu bekerja.
Karena Jakarta memang tak butuh kata-kata tapi butuh kerja nyata. Sepertinya saya lebih mampu urus Jakarta dari anda. Hahahahahah Ini candaan kesal Nies..!!(fat/jpnn)