Fertilitas Merosot, Populasi Indonesia 2045 Sekitar 319 Juta Orang
"Untuk yang miskin, menurut data 2005, walau agak lama tapi relatif agak relevan, itu berasal dari transfer pemerintah, dari bansos, dan sebagainya. Sementara yang tidak miskin, itu berasal dari investasi, pendapatan mereka dari aset itu memang cukup besar."
Pemerintah dan generasi muda diminta persiapkan diri
Menanggapi proyeksi kependudukan 2015-2045, sejumlah warga dari berbagai daerah di Indonesia memiliki respon yang berbeda.
Bagus Nasution (35), praktisi properti, menilai Pemerintah harus lebih serius memikirkan fokus pembangunan.
"Harusnya ada riset potensi-potensi ekonomi di luar Jawa dengan lebih serius. Menurut saya, sekarang perekonomian masih terpusat di Pulau Jawa, pulau-pulau lain jadi satelit, akibatnya, ya begini-begini saja ekonominya," ujar warga Sidoarjo, Jawa Timur, tersebut.
Ia lalu mengungkapkan, "Karena ketika masyarakat tersebar merata, perekonomian bisa lebih seimbang. Begitu perekonomian rata, perkonomian domestik mungkin lebih kuat, kebutuhan-kebutuhan industri dalam negeri bisa saling support (mendukung)."
Sementara Dewi Sartika asal Jawa Tengah mengatakan, proyeksi jumlah penduduk di tahun 2045 masih wajar.
"Program KB sekarang bukan lagi sebuah program masif yang diharuskan seperti zaman Pak Harto dulu, sekarang menjadi pilihan saja. Dengan kebangkitan paham agama yang begitu pesat di Indonesia, penganutnya lebih memilih untuk tidak mengambil program KB karena dianggap menyalahi kodrat manusia dari Tuhan untuk berkembangbiak," pendapatnya.