Festival Genang Era, Program Budaya Bangkitkan Pengetahuan Kekayaan Pangan Lokal
jpnn.com, JAKARTA - Festival Genang Era merupakan program budaya untuk kembali memperkenalkan serta membangkitkan kembali kecintaan masyarakat, terutama generasi mudanya terhadap kekayaan pangan lokal.
Hal tersebut dilatari makin besarnya pembahasan tentang ketergantungan produk pangan dari wilayah lain akibat perubahan iklim yang juga menyentuh kehidupan masyarakat adat di Flores Timur.
Oleh sebab itu dirasa perlu menemukenali siklus pertanian, pelestarian bibit lokal serta pemanfaatan teknologi yang sesuai karakteristik sosial maupun nilai budaya setempat.
Festival Genang Era adalah kelanjutan dari program Sekolah Lapang Kearifan Lokal yang telah berlangsung sejak Oktober di Solor, Flores Timur.
Program ini digagas Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat (KMA) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), di Kampung Leworok, Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, 15-17 November.
Direktur KMA Kemendikbudristek Sjamsul Hadi menjelaskan dalam Festival Genang Era dihimpun anak-anak muda dari Adonara, Solor, dan Larantuka, dengan sebutan Pandu Budaya untuk menemukenali objek pemajuan kebudayaan daerahnya berkaitan dengan pangan lokal.
“Para Pandu Budaya itu lalu diarahkan untuk menyusun rencana kegiatan yang bertemakan Ekspresi Masyarakat Adat. Dari situ lalu para generasi muda Pandu Budaya memutuskan membuat suatu festival kearifan lokal dan budaya daeranya yang bernuansa kedaulatan pangan,” ujar Sjamsul, Jumat (17/11).
Perhelatan Festival Genang Era berfokus pada segala objek pemajuan kebudayaan yang terkoneksi dengan cara pengolahan dan pengelolaan pertanian serta pangan di Flores Timur.