Festival Keraton Kesultanan Buton 2019 Tampilkan Beragam Acara Adat
“Beragam ritual adat tentu menjadi kekuatan dan daya tarik festival ini. Ritual tersebut mengajarkan banyak pengetahuan, khususnya bagaimana mengelola alam. Kalau keseimbangan tercapai, maka hidup akan tenang. Berkah mengalir dari Tuhan melalui kekayaan alam, baik di darat maupun di laut. Baubau kaya potensi baharinya,” kata Ketua Tim Pelaksana Calendar of Events Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Esthy Reko Astuty.
Festival Keraton Kesultanan Buton 2019 juga menggelar Tuturangiana Andala. Tradisi untuk menjaga harmoni di laut di itu digelar pada Senin (14/10).
Tuturangiana Andala jadi ajang pelarungan sesaji di laut. Selain keselamatan, masyarakat berharap laut tetap menjadi pintu rizki bagi mereka.
“Daratan dan lautan menjadi pintu rejeki bagi banyak masyarakat di nusantara. Mereka juga memiliki ritual dengan jenis seperti Tuturangiana Andala. Piranti sesajinya juga khas, termasuk Tuturangiana Andala ini,” jelas Esthy lagi.
Pelaksanaan Tuturangiana Andala sangat khas. Sesaji diletakkan ke dalam 4 wadah dan di atasnya diberi beragam kue kering khas Buton.
Berikutnya, seekor kambing disembelih. Darahnya diletakan ke dalam batang bambu.
Batang berisi darah kambing lalu diletakkan bersama sesaji kue kering tersebut dan buah kelapa muda. Sesaji lalu diangkut memakai perahu dan diletakkan pada 4 penjuru angin.
“Acara-acara adat makin memperkaya festival. Bagaimanapun, festival tersebut menjadi ungkapan doa dan rasa syukur atas kekayaan Baubau yang melimpah. Ritual itu juga menjadi refleksi penyadaran untuk terus menjaga kelestarian alam. Kalau alam lestari, maka semakin bermanfaat bagi semua,” tegas Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani.