Festival Pinisi 2017 Hadirkan Ragam Event Terbaru
Pemenangnya nanti ditentukan dari berat ikan yang ditangkap. Adapun ikan yang tidak boleh dipancing adalah jenis ikan yang dilindungi seperti Napoleon dan Hiu.
"Ini juga sekaligus sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat khususnya nelayan terkait etika atau aturan menangkap ikan di laut. Paling tidak masyarakat tahu bagaimana menghargai alam," ujarnya.
Belum cukup, juga akan ada prosesi peluncuran perahu Pinisi atau yang juga disebut "Anynorong Lopi". Prosesi ini akan dilakukan di lokasi pembuatan perahu Tanaberu Kecamatan Bontobahari. Selain itu akan ditampilkan ritual adat Kajang yaitu “Addingingi Kampong”, “Attunu Panroli”, dan tari “Pabbitte Passapu,” serta demonstrasi tenun Kajang yang dilaksanakan di kawasan adat Kajang.
“Ritual-ritual adat ini sengaja kami agendakan untuk melestarikan adat istiadat Kajang yang mungkin sudah jarang diketahui masyarakat. Sekaligus menambah daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara," ujarnya.
Di Kawasan Tanjung Bira juga akan dihadirkan panggung hiburan yang menampilkan artis-artis terkenal. Diantaranya Ati D’Academy dan jebolan Kontes Dangdut Indonesia (KDI) seperti Lidya, Ayu dan Agus Ray.
Selain panggung hiburan, panitia juga menggelar Karnaval BergemBira dengan menampilkan seni budaya dari 10 kecamatan, Pinisi Expo, Jambore Fotografi, dan Festival Layang-Layang.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik terselenggaranya Festival Pinisi 2017. Kegiatan ini selain menjadi daya tarik wisatawan, tapi juga sekaligus melestarikan adat dan tradisi budaya di Bulukumba, Sulawesi Selatan.
"Setiap daerah di Indonesia memiliki kekayaan seni dan budaya serta alam yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan. Festival Pinisi ini adalah salah satunya," ujar Menpar Arief Yahya.