Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Festival Sungai Carang akan Memperkuat Sail Karimata 2016

Jumat, 26 Agustus 2016 – 11:27 WIB
Festival Sungai Carang akan Memperkuat Sail Karimata 2016 - JPNN.COM
Festival Sungai Carang akan menjadi bagian Festival Bahari Kepri (BRK), yang juga merupakan rangkaian Sail Karimata 2016. Foto diambil dari batampos.co.id

jpnn.com - KEPRI - Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebutkan bahwa Sail Karimata 2016, yang bakal digelar pada 20-30 Oktober nanti, adalah kombinasi antara parade kapal-kapal perang dan perahu-perahu pesiar (yacht). 

“Kelak Sail ini benar-benar akan menjadi kegiatan berlayar bersama para dengan yacht dari satu pulau ke pulau lain, yang di setiap pemberhentian digelar atraksi budaya bahari yang khas,” kata Arief.

Karena itu, kemasannya pun sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya, akan digelar Festival Sungai Carang, 29 Oktober 2016. Even ini menjadi salah satu kegiatan yang akan dikemas elegan untuk menyemarakan Festival Bahari Kepri yang merupakan rangkaian Sail Karimata 2016. 

“Sungai Carang adalah sumber kehidupan dan peradaban Kepri di zaman lampau. Dari sungai inilah kelompok berkembang menjadi kampung, negeri dan bandar yang riuh ramai. Lalu meredup dan nyaris dilupakan umat. Sungai Carang adalah tapak dan jejak sejarah Melayu,” terang Guntur Sakti, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri.

Di masa lalu, Sungai Carang memang istimewa. Pada 1672 M disebutkan Laksamana Johor Tun Abdul Jamil membangun sebuah negeri melaksanakan titah Sultan Abdul Jalil Syah, Sultan Johor di Pahang. Yakni membangun sebuah negeri di Pulau Bintan. Negeri baru yang terletak di Sungai Carang, Pulau Bintan. Itulah yang kelak disebut Kepulauan Riau.

Kepulauan yang riuh, atau ramai. Tempat ini dulunya menjadi Bandar yang ramai. Bandar itu kemudian lebih dikenal dengan sebutan Bandar Riau (Riuh). Bandar Riau ketika itu sanggup menyaingi Bandar Melaka. Bahkan dikisahkan para pedagang yang lalu lalang di selat Melaka kemudian akhirnya banyak memilih pergi ke Bandar Riau untuk membeli beras dan kain karena harga yang sangat murah daripada Bandar Melaka yang sudah dikuasai Portugis.

Ketika Belanda berhasil merebut Melaka dari Portugis, Bandar Riau pun diincar oleh Belanda. Maka pada tahun 1784 dikirimlah 13 kapal dengan jumlah pasukan 1536 prajurit dengan dikomandoi kapal "Malakas Wal Faren untuk menyerang Bandar Riau dari Kerajaan Johor. Namun Yang dipertuan Raja Ali Haji Fisabilillah yang bertahta di Kota Piring, tepi sungai Carang, Tanjung Pinang kala itu melawan dengan gigih dan berhasil mengusir Belanda dan menenggelamkan kapal Malakas wal Faren pada 6 Januari 1784.

Tanggal itu, kemudian ditasbihkan menjadi hari lahir Kota Tanjung Pinang.  “Nah, untuk mengenang masa keemasan Bandar Riau di Sungai Carang dan memperingati hari jadi Kota Tanjung Pinang maka diadakanlah Festival Sungai Carang, Sungai Carang sangat layak dijadikan obyek wisata sejarah dan budaya serta wisata bahari,” tambah Guntur mengupas sejarah Sungai Carang.

KEPRI - Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebutkan bahwa Sail Karimata 2016, yang bakal digelar pada 20-30 Oktober nanti, adalah kombinasi antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News