Fikom Universitas Pancasila Buka Prodi Magister Baru, Diminati Influencer
Di era saat ini selain quote (kata-kata yang diucapkan), voice (suara), kehadiran tatap muka, atau tatap mata sebagai bentuk visual harus menjadi satu kesatuan.
"Walaupun saya profesor teknologi, tetapi saya tegaskan bahwa pembelajaran online tidak akan efektif seperti pembelajaran tatap muka," ucapnya.
KaProdi Magister Media & Komunikasi, Fikom UP, Dr. Sudarto, S.T., M.Si mengatakan bahwa prodi media dan komunikasi ini dirancang agar ke depannya lulusan yang dihasilkan dapat mengelola komunikasi krisis dengan tiga tahapan krisis, yakni pra-krisis (mitigasi dan perencanaan krisis), krisis (komunikasi krisis di tengah situasi darurat), dan pasca-krisis (evaluasi dan perbaikan sistem komunikasi di masa depan).
Dengan pemahaman yang komprehensif di ketiga tahapan tersebut, diharapkan tidak hanya mampu mengelola komunikasi selama krisis terjadi, tetapi juga mampu membantu organisasi untuk memitigasi risiko dan mengurangi potensi kerusakan di masa depan.
Selain pembukaan prodi baru, Fikom UP melaksanakan seminar bertema “Crisis Communication in The Post-Truth Era”, dengan para pembicara Deputi Bidang pencegahan BNPB Dra. Prasinta Dewi, M.A.P., Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Pusat Ubaidillah.
Seminar ini membahas salah satu isu terkini dalam komunikasi krisis, yaitu fenomena post-truth, sebuah kondisi di mana perasaan dan keyakinan pribadi seringkali lebih dipentingkan daripada fakta objektif.
Di era post-truth, krisis komunikasi tidak hanya disebabkan oleh kesalahan informasi, tetapi juga disinformasi dan hoaks yang sengaja disebarkan untuk memanipulasi opini publik.
Dalam konteks kebencanaan alam atau krisis sosial, fenomena ini makin sering ditemui, di mana penyebaran berita palsu dapat memperburuk keadaan dan memperpanjang durasi krisis.