Film G 30 S/PKI, Ternyata Adegan Penyiksaan Sudah Diperhalus
Latihan dilakukan beberapa kali hingga menurut Arifin syuting siap dimulai. Benar saja. Selama proses syuting, hampir tidak ada kesalahan berarti lantaran para kru dan pemeran sudah terlatih.
Untuk adegan penyiksaan, Jajang mengungkapkan bahwa Arifin telah memperhalusnya. Sebab, sang sutradara tak sampai hati jika harus memasukkan adegan-adegan penyiksaan ekstrem.
”Dia (Arifin, Red) mikir, ’Masak sih sampai setega dan seamoral itu?’ Makanya, adegan penyiksaannya tidak brutal banget,” ungkap Jajang.
Jajang ditugasi menjadi script girl. Yakni, orang yang mencatat setiap detail adegan. Mulai dialog, busana, riasan, hingga properti yang digunakan.
Tujuannya, mempertahankan kontinuitas ketika proses editing. Artinya, ada kesinambungan antara satu adegan dan adegan lain.
Saking kerasnya kerja Arifin beserta kru, dalam sehari, mereka hanya istirahat dua kali. Yakni, saat salat Duhur dan Magrib. Ketika itu para kru melakukan salat, makan, atau istirahat.
Arifin sendiri sesekali masih mengecek skenario atau mengamati kondisi sekitar alias mempersiapkan set untuk syuting selanjutnya.
Supaya tidak terlampau lelah, setiap sepuluh hari sekali, para kru dan cast akan libur sehari sebelum melanjutkan syuting.