Final Attack Menyuarakan Kegelisahan Lewat Album Blind Conviction
jpnn.com, CARTAGENA - Band hardcore kenamaan asal Jakarta, Final Attack akhirnya meluncurkan album terbaru berjudul Blind Conviction. Dalam album ini, grup yang diisi Bagoes (vokal), Indra (gitar), Ray (gitar), Andri (bass), dan Ikhsan (drum) itu menyajikan 10 lagu anyar yang siap mengentak telinga.
Final Attack mengerjakan album Blind Conviction sejak Oktober 2018 hingga Januari 2019 lalu. Proses rekaman materi dilakukan oleh para personel di Benji Studio, Bekasi.
Dari segi tema lagu dan lirik, Final Attack punya satu agenda yang ingin disampaikan lewat album Blind Conviction. Band yang terbentuk sejak 2005 itu coba memotret keadaan masyarakat sekitar secara langsung dirasakan. Contohnya, penggiringan opini masyarakat untuk membenci satu kelompok ras atau agama yang banyak ditemui di media sosial. Kebenaran seakan mutlak hanya milik satu kaum.
BACA JUGA: Dede Sunandar Rela Jual Organ Tubuh Demi Kesembuhan Anak
Final Attack jengah dengan problem sosial itu. Mereka kemudian mengambil sikap dengan menorehkan lagu-lagu yang menyentil kondisi kehidupan bermasyarakat saat ini.
"Kami mendorong mereka yang mendengarkan Blind Conviction secara menyeluruh untuk dapat kembali merasakan esensi menjadi manusia yang hidup berkelompok, yang dibekali pikiran untuk menilai mana yang baik dan buruk," kata Bagoes, vokalis Final Attack kepada jpnn.com, Sabtu (10/8).
BACA JUGA: Astaga, Ada Empat Orang yang Diduga Ingin Menghancurkan Hidup Ruben Onsu
Pemilihan nama album, Blind Conviction diambil dari salah judul lagu yang ada di dalamnya. Lagu itu serta nomor lainnya masih berkutat tentang kegelisahan Final Attack terhadap kondisi masyarakat Indonesia sekarang.