Flores Timur Siap Dukung Swasembada Pangan Nasional
jpnn.com, FLORES TIMUR - Kabupaten Flores Timur dikenali sebagai kabupaten dengan areal lahan marginal yang relatif luas, dimana sebelumnya hanya mampu ditanami jagung dan sorghum atau padi gogo yang diperkirakan luas padi nya hanya sekitar 1.070 ha itupun sebagian besar dilahan tadah hujan.
Setelah ada Program Upaya Khusus (Upsus) swasembada pangan di awal 2015 kini areal persawahan Flores Timur, data posisi desember 2017 telah mencapai 5.028 ha.
Selain membuka lahan tadah hujan, kini telah ada cetak sawah baru didukung TNI-AD dari Kodim 1624 tercatat di tahun 2016 seluas 72 ha, tahun 2017 40 ha dimana kini diatas lahan sawah baru seluas 39.4 ha telah tertanami padi sawah varietas unggul baru nasional.
Pada hari kamis 4 Januari 2017, di areal cetak sawah baru dilakukan tanam perdana di luas 10 ha oleh Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian Antonius W. Sogen dan Dandim 1624 Flores Timur Bapak Letkol INF Dadi Rusyadi dan segenap jajaran Ibu ibu Persit Kodim 1624 Flores Timur beserta seluruh babinsanya dan jajaran pertanian meliputi penyuluh, THL, Mantri Tani dan bahkan hadir pula jajaran OPD kabupaten Flores Timur.
Kepala Dinas Pertanian Flores Timur, Antonius W. Sogen menyebutkan luasan lahan sawah dari semula hanya 1.070 ha itu pun sawah tadah hujan, kini telah ada 5.028 ha plus lahan cetak sawah baru oleh jajaran Kodim 1624, menunjukkan keseriusan Pemda Flores Timur berpartisipasi aktif dan mengoptimalkan sederetan bantuan Kementan.
Yakni mulai dari alsintan budidaya dan pasca panen smp dengan perbaikan irigasi dengan pompanisasi dan pipanisasi serta sejumlah bangunan tata air lainnya seperti dam parit, long storage dan lainnya yang tidak lain mendukung kuat upaya perolehan air irigasi bagi padi sawah petani sehingga kini petani bisa bertanam lebih dari satu kali setahun.
“Bahkan tahun 2017 telah ada petani di Tanjung Bunga Flores Timur telah berubah banyak mulai dari sebagai petani lahan tadah hujan kemudian menjadi petani lahan sawah dengan alsintan dan kini petani tersebut siap menjadi penangkar benih padi minimal untuk kebutuhan petani sekitarnya karena telah memahami bahwa benih padi dijual dengan harga yang mahal dan pasti dibutuhkan petani sekitarnya,” demikian sebut Antonius di Flores Timur, Jumat (5/1/2018).
Perubahan "mind set" petani Flores Timur kini semakin berubah banyak. Pasalnya telah pula memahami bahwa dengan adanya perolehan air irigasi di lahannya dan alsintan untuk tanam (rice trnsplanter) dan alsintan untuk panen berupa "combine harvester".