Formasi Indonesia Moeda Dorong Literasi Moderasi Beragama di Kalangan Generasi Muda
jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Nasional Formasi Indonesia Moeda Syifak Muhammad Yus mengatakan munculnya gerakan radikalisme secara umum disebabkan adannya pemahaman agama yang keliru. Selain itu, juga bisa dipicu oleh persoalan ekonomi.
Oleh karena itu, Syifak mendorong adanya literasi moderasi beragama secara masif kepada generasi muda melalui pendekatan pemahaman tentang keagamaan yang utuh serta menekan kesenjangan ekonomi.
“Jadi, persoalan itu bagi saya, penyebab utamanya adalah kesenjangan ekonomi. Jika motivasinya ideologi, tetapi tidak menemukan kondisi sosial maupun ekonomi yang timpang, radikalisme tidak akan terwujud,” ujar Syifak saat diskusi publik bertajuk ‘Refleksi 78 Tahun Kemerdekaan Indonesia dan Penangkalan Radikalisme di Indonesia’ di Gedung IASTH, Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (15/9).
Diskusi ini diselenggarakan oleh Forum Mahasiswa Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI).
Forum ini sengaja menggelar diskusi untuk merenungkan kembali perjuangan merebut kemerdekaan serta membahas pentingnya menangkal radikalisme dan bahayanya bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tampak hadir dalam diskusi tersebut adalah ratusan mahasiswa. Hadir pula sebagai narasumber, yaitu M. Nuruzzaman, S.Ag,, M.Si (Komandan Densus 99 Banser), Dr. M. Najih Arromadloni (Wakil Sekretaris BPET MUI), Dr. M. Syaroni Rofli, S.H.I., M.Si., Ph.D (Dosen SKSG UI) dan Keynote Speaker Brigjen Pol. Tubagus Ami Pridani, SIK., M.Si selaku Direktur Pencegahan Densus 88 Mabes Polri.
Syifak menambahkan pemahaman radikal juga berpotensi tumbuh subur di tengah masyarakat yang merasa mengalami ketidakadilan, akan mudah disusupi lewat doktrin agama untuk menggulingkan pemerintahan yang sah.
Oleh sebab itu, pemerintah harus menghadirkan rasa keadilan bagi masyarakat.