Forum Cipayung Kota Medan Sepakat Tolak Praktik Politik Dinasti & Nepotisme
Namun, Forum Cipayung Kota Medan mengecam keras pemanfaatan instrumen negara oleh Presiden Jokowi, dalam hal ini adalah MK sebagai lembaga eksekutif untuk memuluskan jalan bagi Gibran untuk maju dalam Pilpres 2024.
"Kami tidak salahkan bahwa ada keinginan dalam keluarga untuk melanjutkan generasi berikutnya untuk ke dalam politik atau mengisi posisi strategis. Namun, yang kami hari ini sayangkan ketika hadirnya politik dinasti tanpa jeda yang melanggengkan kekuasaan dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang hari ini melibatkan unsur keluarga, saudara, kerabat sehingga tidak ada yang fair untuk berkompetisi," beber Ridho.
Majunya Gibran Rakabuming Raka yang berpasangan dengan Prabowo Subianto pun disebut-sebut sebagai cara Presiden Jokowi dalam melanggengkan kekuasannya setelah dua periode menjadi Presiden RI.
Forum Cipayung Kota Medan yang menjadi wadah mahasiswa HMI, GMNI dan PMKRI Kota Medan pun dengan tegas menyebut bahwa Presiden Jokowi telah menabrak konstitusi dengan tindakan nepotisme.
"Kami dapat simpulkan bahwa politik dinasti ini menjadi ladang ataupun menjadi suatu hal yang ke depannya akan melanggengkan, akan melancarkan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme," ujar Ridho.
Penolakan turut disuarakan Surya Dermawan Nasution selaku Ketua GMNI Kota Medan yang ikut menyatakan sikap pengecamannya terhadap politik dinasti yang terjadi saat ini.
Dia menyampaikan rezim pemerintahan sekarang telah memperlihatkan kepada ratusan juta rakyat Indonesia tentang praktik politik dinasti. Hal itu pun dinilai sangat meresahkan dan menimbulkan kekhawatiran terkait nasib demokrasi bangsa Indonesia ke depan.
"Berangkat dari keresahan kami kelompok Cipayung Kota Medan terhadap situasi politik hari ini yang melanggengkan dinasti politik melalui sistem-sistem yang menurut kita keblinger, ada penggunaan kekuasaan di sana sehingga menimbulkan keresahan kita," ungkap Surya. (cuy/jpnn)