Francine Widjojo Mendesak PAM Jaya Menunda Kenaikan Tarif Air
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia Francine Widjojo terus mendesak penundaan kenaikan tarif air di Jakarta.
Konon Perusahaan Umum Air Minum (PAM) Jaya akan menaikkan tarif air mulai Januari 2025.
Francine melontarkan pendapatnya dalam diskusi publik ‘Mengapa Jakarta Belum Punya Air Minum?’ di Jakarta Selatan, Sabtu (21/12).
Francine hadir sebagai pembicara. Selain Francine, hadir juga Plt Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Indah Sukmaningsih, dan Pemerhati Kebijakan Publik, Indra Budi Sumantoro. Mereka sepakat meminta PAM Jaya untuk menunda rencana kenaikan tarif air.
"Tidak ada urgensi kenaikan tarif, karena PAM Jaya setiap tahun sejak 2017 selalu memperolah laba bersih ratusan miliar rupiah. Pada 2023 laba bersih PAM Jaya bahkan mencapai lebih dari Rp 1,2 triliun dan pada 2024 PAM Jaya membagikan dividen ke Pemprov Jakarta Rp 62,3 miliar. Namun, Non Revenue Water (NRW) atau kebocoran air rata-rata 45% per tahun sejak 2017,” tuturnya.
Menurut Francine, PAM Jaya secara hukum tidak bisa menggunakan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 730 Tahun 2024 untuk menaikkan tarif air karena Keputusan Gubernur itu mengatur kenaikan tarif air minum.
“Air yang disediakan oleh PAM Jaya adalah air bersih, bukan air minum, dan masih sering dikeluhkan warga terkait kualitas air bersihnya,” ujarnya.
Francine mengingatkan, secara aturan penugasan PAM Jaya untuk melayani 100% air minum melalui jaringan perpipaan di pada 2030.