Fufu Papa
Oleh: Dahlan IskanIni kesempatan baik untuk merenungkan pertanyaan guru besar tadi.
Ups... Kesempatan baik untuk tidur dulu dengan pengantar tidur pertanyaan itu. Sampai tertidur saya belum menemukan jawaban "kenapa".
Ketika posisi pesawat di atas Palembang saya terbangun. Ingat pertanyaan itu lagi. Kenapa.
Rasanya memang sudah agak lama saya tidak mau menunggangi arus. Tidak ikut isu yang lagi heboh-heboh di medsos. Terutama sejak medsos lebih seru di seputar politik pemilu dan pilpres.
Saya akan selalu ingat: beberapa perusuh Disway minta saya tidak usah ikut bahas politik. Membosankan. Itu-itu saja. Berisiko. Biarlah itu bagian medsos.
Maka ketika orang heboh gemoy saya menulis ladang minyak di pedalaman Texas. Medsos heboh cawe-cawe, Disway menulis Kelenteng di Semarang.
Ketika ramai Fufufafa, Disway menulis Agama GPT.
Saya menyadari sepenuhnya medsos sulit dilawan. Pun ketika asumsi yang dipakai di medsos kadang sangat lemah. Sering juga tercium ada agenda politik-kepentingan di baliknya.