G30S Sudah Menculik 6 Jenderal, Mengapa Akhirnya Gagal?
Adapun tiga jenderal lainnya dibawa hidup-hidup oleh gerombolan penculik ke perkebunan di kawasan Lubang Buaya di sekitar Laud Halim Perdanakusuma.
Salah satu target utama dalam aksi penculikan itu ialah Jenderal Abdul Haris Nasution.
Namun, menteri pertahanan cum Kepala Staf Angkatan Bersenjata itu berhasil lolos dari siasat penculik.
Anak buah Untung justru menciduk Pierre A Tendean yang saat itu bertugas sebagai ajudan Jenderal Nasution.
Tentara berpangkat letnat satu itu bertindak berani dengan mengaku sebagai Nasution di hadapan para penculiknya sehingga ikut dibawa ke Lubang Buaya.
Syahdan, tiga jenderal dan Pierre yang masih hidup dibunuh di Lubang Buaya. Jasad mereka dimasukkan ke dalam sumur kering.
J.M. van Der Kroef dalam tulisannya yang berjudul ‘Origins of the 1965 Coup in Indonesia: Probabilities and Alternatives’ di Journal of Southeast Asian Studies Volume 3, Nomor 2, terbitan September 1972 menulis tujuan G30S, khususnya bagi pimpinan PKI, ialah menyelamatkan negara/Presiden Soekarno dari kudeta para jenderal kanan (Dewan Jenderal).
Namun, gerakan itu rontok. Pada 1 Oktober 1965, Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) di bawah Letkol Sarwo Edhie Wibowo berhasil merebut Radio Republik Indonesia (RRI) dari G30S.