Gaji Honorer RSUD Madani Dipangkas, DPRD: Direktur Harus Jelaskan, Jangan Diam-Diam!
jpnn.com, PEKANBARU - Gaji ratusan tenaga harian lepas (THL) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Madani dipotong setengah, Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri sebut Pemko harus segera selesaikan hak honorer.
Azwendi menyayangkan pemotongan gaji ratusan honorer di RSUD Madani, Padahal, besaran gaji utuh saja tidak begitu banyak, apalagi sudah dipotong setengah.
“Kami sangat menyayangkan kebijakan yang dilakukan. Kalau bisa diselamatkan kenapa tidak. Ini harus cepat dicarikan solusi. Itu kan hak mereka (honorer) jangan mereka dibebani, jadikan mereka korban. Mereka juga berhak untuk mendapatkan haknya,” kata Azwendi Rabu (23/11).
Politikus dari Partai Demokrat itu meminta pihak RSUD Madani untuk transparan terkait pemotongan gaji honorer.
"Kebijakan ini dibuat pasti ada alasan, tapi alasan itu juga harus transparan. Direktur harus jelaskan apa alasannya jangan diam-diam dipotong," lanjutnya.
Sepengetahuan Azwendi, pada saat Pandemi Covid-19 memang banyak PHL honorer yang direkrut untuk membantu penanganan pasien.
Pasca pandemi Covid-19 harusnya diassesment lagi, karena banyak yang direkrut bukan tenaga medis, tamatan tidak sesuai tetapi jadi tenaga medis.
Untuk mengatasi permasalahan saat ini, pihak manajemen diminta tidak ada lagi menerima tenaga kerja baru.