'Gamer' Bersanding Dengan Atlet Olahraga Lain di Asian Games Indonesia 2018
Selama ini, bermain game seringkali diasosiasikan dengan bentuk hiburan atau kegiatan bersenang-senang hingga lupa waktu. Tapi di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, para gamers atau pemain video game justru unjuk keahlian lewat cabang olahraga eksibisi yakni e-sports.
Dalam perhelatan akbar olahraga Asian Games 2018 Jakarta-Palembang yang dibuka pada Sabtu (18/8/2018), e-sports menjadi salah satu olahraga eksibisi yang dilombakan, selain kano polo.
E-sports mempertandingkan 6 cabang games yang diikuti oleh 18 negara, termasuk Indonesia sebagai tuan rumah. Keenam cabang itu adalah Arena of Valor, League of Legends, Pro Evolution Soccer (PES), Clash Royale, Hearthstone dan Starcraft.
Menurut keterangan Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Helen Sarita Delima, ini adalah pertama kalinya e-sports dilombakan di ajang olahraga antar-bangsa sekelas Olimpiade.
"Ini baru masuk jadi eksibisi di Asian Games 2018, lewat keputusan rapat tahun lalu. Nanti tahun 2020 (e-sports) masih akan jadi eksibisi di Olimpiade, baru kemudian tahun 2024 baru resmi jadi cabor (cabang olahraga)," jelasnya.
Helen mengatakan, pertimbangan untuk memasukkan e-sports sebagai olahraga eksibisi diambil layaknya cabang populer lainnya.
"Jangan salah, jadi kriteria untuk sport itu ada kecepatan yang dinilai, kemudian ada keahlian, kemudian juga menggunakan tenaga. Sekarang pemain games itu kan menggunakan pikiran, tenaga, untuk berpikir bagaimana mengendalikan permainan," tuturnya.
Ia lantas membandingkan e-sports dengan cabang olahraga lainnya.