Gandeng Makaradhvaja, Trah HB II Gagas Pusat Studi Naskah Kuno
jpnn.com, YOGYAKARTA - Juru bicara Trah Sultan Hamengkubuwono II, Fajar Bagoes Poetranto mengatakan penelitian dan informasi tentang naskah Jawa kuno klasik abad 16-18 masih rendah.
Menurut Fajar, hal itu dikarenakan kurangnya orang yang berkecimpung dalam hal tersebut.
Selain itu, keberadaan naskah Jawa kuno saat ini tersebar di masyarakat, museum-museum, maupun perpustakaan nasional.
Namun, kondisi naskah-naskah yang tersebar di masyarakat dalam keadaan rusak dan tidak terpelihara dengan baik.
Selain itu, banyak naskah kuno klasik di Indonesia yang saat ini belum diketahui lokasi pastinya. Bahkan, berada di negara lain seperti Belanda, Perancis, Jepang, India dan Inggris.
"Di Belanda ada, tetapi bentuknya bukan naskah kuno, lebih ke klasik. Kalau yang kuno itu ada di London," kata Fajar Bagoes dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/9).
Naskah tersebut belum diteliti salah satu Kanjeng Kiai Serat Suryorojo digubah Sultan Hamengkubuwana II yang memaparkan masalah Pedoman Kenegaraan untuk Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan diuraikan dalam bentuk naratif v?racarita.