Gandeng Makaradhvaja, Trah HB II Gagas Pusat Studi Naskah Kuno
Bagoes pun pun berencana menggandeng Rumah Studi Jawa Makaradhvaja untuk meneliti naskah kuno tersebut.
Rumah Studi Jawa Makaradhvaja mengembangkan Pusat Skriptorium naskah klasik kuno dari abad 16 sampai dengan abad 18.
Untuk membaca naskah kuno itu, lanjut Bagoes, akan ada pembelajaran secara umum dalam waktu dekat.
Sementara itu, Ahli Filologi KRT Manu J Widyaseputra, mengatakan naskah-naskah yang akan dipelajari dan diterjemahkan antara lain Serat Keramat Kangjeng Kyai Suryorojo, Babad Sepei, Babad Segaluh.
Babad Sengkala ,Babad Giyanti Brangtakusuman, Serat Arjunawijaya, Serat Ramabadra Jawi, Serat Beksan Menak Mangkarawaten, Serat Srimpi Jemparingan.
"Ada Serat Bedhaya Tunjung Anom, Serat Menak Brangta, Serat Ménak Rengganis, Serat Menak Ganggamina-Ganggamurti," ujar KRT Manu J Widyaseputra.
Menurut Manu yang juga pendiri Rumah Studi Jawa Makaradhvaja ini, peminat untuk baca dan mengerti naskah kuno itu banyak dari luar negeri.
"Jepang mau belajar baca dan menerjemahkan naskah kuno, tetapi mereka bingung kemana belajarnya," tuturnya. (genpi/jpnn)