Gandeng UGM, Badan Pangan Nasional Launching B2SA Goes to Campus
“UGM memiliki jumlah mahasiswa dan alumni yang telah tersebar serta berprestasi di berbagai bidang. Terbukti, UGM selalu mencetak pemimpin bangsa dan tokoh berkelas dunia dari tahun ke tahun. Diharapkan melalui kerja sama dengan civitas UGM, gerakan B2SA akan semakin masif dan memasyarakat, khususnya di kalangan generasi muda, yaitu gen millennials dan gen z,” ungkapnya.
Kerja sama ini, menurut Arief, merupakan momentum untuk mensosialisasikan pentingnya pangan B2SA bagi generasi muda di era bonus demografi. Ia mengajak agar mahasiswa turut mempromosikan gerakan B2SA agar gerakan ini bukan hanya menjadi slogan tetapi juga lifestyle baru.
"Kami mengapresiasi UGM sebagai kampus yang menerapkan pola konsumsi B2SA. Kami yakin MoU dan gerakan ini akan diimplementasikan dengan baik melalui program yang konkrit dan terukur, sehingga UGM menjadi episentrum gerakan B2SA kampus nasional," ujarnya.
Lebih lanjut, Arief mengatakan upaya kolaborasi ini sejalan dengan arahan Presiden RI untuk memperkuat kolaborasi antara stakeholder pangan di tengah ancaman krisis pangan.
Badan Pangan Nasional tidak dapat bekerja sendiri dalam melaksanakan tugasnya.
"Kami perkuat kolaborasi dengan sektor pentahelix, yang terdiri dari Academics, Business, Government, Community and Media. Salah satunya dengan UGM sebagai bagian entitas akademis," ucapnya.
Sementara itu, Rektor UGM Ova Emilia mengatakan gerakan B2SA yang dicanangkan NFA sejalan dengan semangat UGM untuk berperan dan menjawab tantangan kebutuhan pangan di Indonesia.
Pasalnya, ketahanan sangat erat kaitannya dengan pembangunan sumber daya manusia yang unggul untuk menopang pembangunan nasional.