Ganjar Creasi Turun Langsung ke Desa untuk Serap Aspirasi Petani
jpnn.com, PROBOLINGGO - Sukarelawan Generasi Alumni Muda Universitas Brawijaya (UB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Airlangga (UNAIR) atau Ganjar Creasi (G-Creasi) turun langsung ke daerah-daerah untuk menyerap aspirasi para petani.
Para pendukung Capres 2024 Ganjar Pranowo itu mencari solusi atas kendala terkait ketergantungan para petani terhadap penggunaan pupuk kimia.
Mereka pun menggelar pelatihan pembuatan insektisida alami ke para petani untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia, sekaligus untuk mengurangi hama dan penyakit tanaman.
"Masalah yang pertama yaitu penggunaan insektisida kimia yang sudah terlalu berlebihan, kemudian yang kedua mahalnya insektisida kimia tersebut dan yang ketiga itu dampak dari penggunaannya terhadap tanaman itu resistensi," ujar Koordinator Daerah G-Creasi Probolinggo, Anwar As Sidiq di Desa Pendil, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo, Senin (9/10).
Adapun praktik pembuatan insektisida alami dalam pelatihan itu menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan dan sebagian besar menjadi bumbu yang wajib berada di dapur, antara lain bawang merah, bawang putih dan kunyit.
Para petani yang mengikuti pelatihan tersebut tampak sangat antusias. Mereka mengamati dengan serius pemaparan dan juga praktik langsung yang diberikan oleh pemateri dan sukarelawan G-Creasi.
Salah satunya Mustofa selaku tokoh masyarakat dan petani yang mengikuti pelatihan G-Creasi. Dia menyebutkan persoalan penggunaan pupuk kimia yang mahal dapat terselesaikan dengan bahan-bahan alternatif insektisida alami yang diberikan G-Creasi.
"Langsung praktik tadi pembuatan insektisida dari bawang merah, bawang putih terus ada kunyit campurannya supaya menanggulangi hama dari petani padi, bawang, cabai bahkan ke lainnya ini perlu dicoba," ungkap Mustofa.