Ganjar Datangi Desa Karangpucung Malam-Malam, Penasarannya Terbayar
"Kami punya empat green house untuk budidaya melon hidroponik. Kami kelola dengan teknologi sederhana yang kami sebut NFT. Satu green house bisa menghasilkan satu ton dan biasanya dua hari setelah panen selalu habis. Kami sampai kewalahan melayani permintaan pasar," ucapnya.
Bowo mengatakan kisah suksesnya mengembangkan agrowisata telah sampai ke tingkat nasional.
Dia berhasil memenangkan ajang perlombaan tingkat nasional dan menjadi tempat pelatihan.
"Jadi, kami sekarang sering kedatangan tamu dari berbagai daerah di Indonesia yang ingin belajar di sini. Ada dari Jakarta, Bandung, Surabaya, dan lainnya. Kami ajari dan kami berharap apa yang ada di sini bisa dikembangkan di daerah lain," kata pemuda 31 tahun itu.
Ganjar tersenyum bangga mendengar cerita Bowo itu.
Dia juga sempat berkeliling melihat pertanian melon hidroponik dan ngobrol bareng ratusan petani milenial yang ada di sana.
"Ini keren, ya, Mas Bowo ini kreatif banget. Dia punya imajinasi untuk memanfaatkan segala sesuatu menjadi nilai tambah. Dia memanfaatkan lahan bengkok desa untuk membuat agrowisata ini. Dan yang keren, Mas Bowo menggandeng anak-anak muda untuk terlibat di dalamnya," ucap Ganjar.
Anak muda diajari pertanian yang menyenangkan. Bahkan, teknologi sudah digunakan meskipun masih sangat sederhana.