Ganjar Pranowo Mampu Turunkan Stunting di Jawa Tengah, Kini Sisa11,9 Persen
jpnn.com, SEMARANG - Keberhasilan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam menekan stunting terlihat sejak periode kedua kepemimpinannya. Ganjar mampu mencatat penurunan stunting hingga mendapat penghargaan Satyalencana Wira Karya dari pemerintah pusat.
Berdasarkan data Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), stunting di Jawa Tengah tahun 2018 yakni 24,4 persen dan turun di 2019 menjadi 18,3 persen. Lalu tahun 2020 turun lagi 14,5 persen, 2021 menjadi 12,8 persen hingga pada tahun 2022 berada di angka 11,9 persen.
Penurunan angka stunting itu membuktikan komitmen dan keseriusan Pemprov Jawa Tengah, beserta jajaran 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah, serta forkopimda.
"Gerakannya sudah bagus ya. Kalau dari angka ePPGBM sebenarnya sudah sampai 11 persen, tetapi dari SSGI masih 20 persen jadi sebenarnya tidak ada yang berbeda," ujar Ganjar dalam siaran persnya, Kamis (27/7).
Keberhasilan Ganjar dalam menekan stunting tak lepas dari keberhasilan program yang digagasnya. Seperti Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng), Jo Kawin Bocah, One Student One Client hingga terbaru Ganjar meluncurkan beras fortifikasi sebagai penambah gizi untuk ibu hamil.
Ganjar mengatakan penurunan stunting juga buah hasil dari kinerja penyuluh, kader kesehatan dan dokter posyandu yang satu visi dan misi dengan Pemprov Jawa Tengah untuk menurunkan stunting.
"Saya optimistis, karena mereka sudah mulai menemukan formulanya, datanya sudah bertemu, hanya butuh telaten saja," kata Ganjar.
Orang nomor satu di Jawa Tengah itu meyakini kerja keroyokan yang terus dilakukan Pemprov Jawa Tengah dan jajarannya dalam menekan angka stunting akan berkelanjutan.