Ganjar: PSBB itu Sakit, Lockdown itu Sakit
"Di Taipe tidak ada lockdown, tapi kalau kalau tidak bisa jaga jarak satu meter, maka diusir. Di Myanmar juga penataan pasarnya di kotak-kotak dengan jarak dua meter. Maka, kesadaran itu menjadi penting," terangnya.
Sementara itu terkait bantuan dari Wongsolo, Ganjar mengaku sangat berterima kasih atas inisiatif pengusaha kuliner tersebut untuk warga yang terdampak corona.
Bantuan diterima langsung oleh Ganjar di rumah dinasnya pada Rabu (22/4). Bantuan tersebut di antaranya uang Rp 100 juta, 255 baju hazmat, 255 sarung tangan latex, 255 sepatu boot, 255 kacamata, dan 100 bungkus nasi kotak.
"Bantuan APD ini sangat bermanfaat. Sejumlah rumah sakit dan puskesmas sudah ngontak saya minta diberikan bantuan APD. Jadi energi dari Wongsolo Grup ini sangat bermanfaat," ujar Ganjar.
Sementara itu, pemilik Warung Makan Wongsolo, Puspo Wardoyo mengatakan memberikan bantuan tersebut untuk penanganan COVID-19 di Jawa Tengah.
"Semoga ini bermanfaat, untuk penanganan COVID-19. Di rumah makan kita, sudah mengikuti aturan yang ada, jaga jarak, siapkan cuci tangan dan pakai masker," katanya. Dia berharap, jika dilakukan PSBB tidak berdampak terhadap usaha kuliner.
"Kalau PSBB, kami berharap warung makan tetap bisa buka untuk suplai makanan ke warga," pungkasnya. (flo/jpnn)