Gara-gara Gayus, Target Pajak Meleset
Senin, 26 Juli 2010 – 20:02 WIB
JAKARTA — Meski sudah memasuki bulan pertama di semester kedua, namun pertanggal 26 Juli 2010 ini realisasi penerimaan negara dari perpajakan baru terealisasi sekitar 48,2 persen atau Rp291,4 triliun. Direktorat Jenderal Pajak menilai Masih lambannya penerimaan pajak itu karena persepsi negatif masyarakat terhadap banyaknya berbagai kasus pajak yang terjadi akhir-akhir ini. Hal ini diungkapkan Dirjen Pajak, Mochamad Tjiptardjo pada wartawan, Senin (26/7) saat ditemui usai rapat kerja di DPR RI. "Per 26 Juli, pendapatan dari pajak baru 48,2 persen atau Rp291,4 triliun dari target. Tapi ini angkanya terus bergerak. Kita sadari masih belum maksimal karena kasus-kasus yang kemarin itu, seperti kasus Gayus," kata Tjiptardjo.
Berdasarkan data dari Kementrian Keuangan, dari target penerimaan perpajakan (Tax ratio) di APBN-P 2010 yang telah disepakati sebesar Rp743,3 triliun, pada semester I-2010 baru terealisasi sekitar Rp337,6 triliun atau 45,4 persen. Diperkirakan pada semester II-2010, Ditjen Pajak hanya dapat mengumpulkan tax ratio sekitar Rp401,4 triliun.
Sehingga, perkiraan total tax ratio di tahun 2010 sebesar Rp738,9 triliun atau sekitar 99,4 persen dari target. Bila dibandingkan realisasi pada tahun 2009 yakni Rp619,9 triliun, maka pada tahun 2010 Ditjen Pajak hanya mengalami peningkatan tax ratio sekitar 4,3 persen.
Beberapa pos pajak yang diperkirakan tidak dapat mencapai target yang ditetapkan dari APBN-P 2010 seperti pada penerimaan pajak dalam negeri. Dari target di APBN-P 2010 sebesar Rp720,8 triliun, Ditjen Pajak diprediksi hanya akan mampu merealisasikan penerimaan pada akhir tahun sebesar Rp717,5 triliun.
JAKARTA — Meski sudah memasuki bulan pertama di semester kedua, namun pertanggal 26 Juli 2010 ini realisasi penerimaan negara dari perpajakan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Tiga Pelaku Pembunuh Vina Masih Berkeliaran, Tolong Jangan Gadaikan SK PPPK | Reaction JPNN
-
PDIP Gelar Rakernas V
-
Tepis Pernyataan Hotman Paris, Henky Solihin Sebut Richard Lee Bisa Dijerat Pidana
-
PDIP Kantogi 8 Nama untuk Pilkada DKI Jakarta
-
Australia Selatan Kaji Larangan Penggunaan Media Sosial untuk Anak-Anak
BERITA LAINNYA
- Bisnis
Begini Respons Bea Cukai soal Relaksasi Kebijakan Larangan Pembatasan Barang Impor
Sabtu, 18 Mei 2024 – 14:36 WIB - Bisnis
Jawab Tantangan Bisnis ke Depan, Pertamina Luncurkan Competency Development Program
Sabtu, 18 Mei 2024 – 14:02 WIB - Pajak
Layanan SIM Keliling Lima Lokasi di Jakarta Hari Ini
Sabtu, 18 Mei 2024 – 07:00 WIB - Bisnis
Anak Usaha SIG Raih BUMN Entrepreneurial Marketing Awards 2024
Sabtu, 18 Mei 2024 – 03:49 WIB
BERITA TERPOPULER
- Parpol
Yusril Mundur, Fahri Pimpin Partai Bulan Bintang
Minggu, 19 Mei 2024 – 01:52 WIB - All Sport
Proliga 2024: Gairah Bandung bjb Tandamata Mengendur, Telan Tiga Kekalahan Beruntun
Sabtu, 18 Mei 2024 – 21:56 WIB - Bisnis
PNM Peduli Tanam Mangrove & Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu
Sabtu, 18 Mei 2024 – 22:25 WIB - Olahraga
Pelatih Teco Ungkap Penyebab Kekalahan Memalukan Bali United 0-3 dari Persib
Sabtu, 18 Mei 2024 – 23:01 WIB - Komunikasi
Telkomsat & Starlink Kerja Sama Layanan Segmen Enterprise di Indonesia
Minggu, 19 Mei 2024 – 03:11 WIB