Gara-gara Ini Lukas Podolski Sebut UEFA Bodoh
jpnn.com - PRANCIS - Salah satu penyerang timnas Jerman, Lukas Podolski, secara mengejutkan menyebut UEFA bodoh. Ini terkait dari format baru yang digunakan UEFA di Euro 2016.
Podolski yang baru bermain 18 menit di Euro kali ini yakni saat melawan Slovakia di babak 16-besar, menilai format baru membuat sebagian tim harus menunggu untuk memastikan lolos ke babak selanjutnya atau tidak.
Di Euro 2016, UEFA menambah peserta menjadi 24 negara dari sebelumnya 16 tim. Itu artinya, jumlah grup mengalami penambahan juga. Dari yang biasanya 4 grup menjadi 6 grup.
Selain itu, sebelumnya yang lolos dari fase grup hanya juara dan runner-up masing-masing grup dan langsung babak perempat final. Tapi, dengan penambahan grup maka babak knock-out tak mungkin langsung perempat final, melainkan harus melewati babak 16-besar.
Dengan demikian, tim yang melaju dari fase grup tak hanya juara dan runner-up grup saja, tapi ada tambahan 4 tim lain. Itu diambil dari peringkat ketiga terbaik dan penentuannya berdasar jumlah poin. Jika sama ditentukan selisih gol. Masih sama, dilihat dari agresivitas berupa gol memasukkan. Masih sama, ditentukan oleh UEFA yakni berdasar koefisien atau ranking negara.
Di sinilah yang dikritik oleh Podolski. Maklum saja, karena pertandingan terakhir masing-masing grup tidak berbarengan, maka tim yang bertanding lebih dulu akan menunggu hingga laga terakhir fase grup tuntas. Itu untuk memastikan mereka bisa melaju dari jalur peringkat ketiga terbaik atau tidak.
"Babak fase grup menjadi sangat aneh. UEFA bodoh karena menentukan sistem yang tak biasa. Ini bukan tenang tim kecil atau tim besar, ini tentang kepastian. Beberapa tim yang masih berpeluang lolos lewat jalur peringkat ketiga, harus menunggu hingga tiga hari untuk memastikannya," sebut Podolski seperti dilansir Sky Sports.
Imbuhnya, "Satu tim yang kalah di dua laga awal dan menang atau seri pada laga ketiga, masih berpeluang lolos ke babak berikutnya. Ini yang membingungkan".