Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Gara-gara Perampok, Keluarga Ini Gagal Punya Mobil Baru

Sabtu, 20 Februari 2016 – 09:04 WIB
Gara-gara Perampok, Keluarga Ini Gagal Punya Mobil Baru - JPNN.COM
ILUSTRASI. FOTO: Pixabay.com

jpnn.com - MANADO – Insiden pencurian menggegerkan warga sekitar kantor dealer Honda Martadinata, Manado, Kamis (18/2) lalu. Perampok membawa kabur uang senilai Rp 480 juta, milik Tomy Andre Kolowai (60), warga Desa Tumaluntung, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara.

Semula, Tomy bersama istri menarik uang senilai Rp 1 miliar, di kantor Cabang Bank Mandiri, kawasan Taman Kesatuan Bangsa (TKB), Manado. Setelah itu, keduanya menuju dealer Honda Martadinata, bermaksud membayar mobil Honda HRV yang sudah dipesan sejak sebulan lalu.

Keduanya menggunakan mobil Toyota Avansa Velos dengan nomor polisi DB 1063 DF. Mobil itu diparkir persis di halaman dealer, dekat pagar. Istrinya Else Lumempo (55) turun dari mobil membawa uang Rp 500 juta. Sisa Rp 500 juta diletakan di bangku kedua, dalam mobil.

Hanya berselang 15 menit, saat korban berada dalam kantor dealer, pencuri yang diduga sudah membuntuti mereka, menjalankan aksi pencurian. Pencuri membobol pintu depan bagian kanan mobil.

Saksi Rafly Zakaria (18) warga sekitar menuturkan, awalnya ia tidak mencurigai gerak-gerik pelaku yang berjumlah dua orang tersebut. Saksi baru sadar setelah dua pelaku itu melompat pagar depan dealer itu, lalu keburu lari menggunakan sepeda motor.

“Saya hanya melihat dari jauh. Tidak mengetahui maksud kedua pelaku itu berada di depan pagar dealer. Aksi mereka terlalu cepat. Ketika satu orang yang melemparkan tas ke arah temannya yang sudah bersiap di atas sepeda motor. Baru saya sadar, bahwa kedua pelaku itu adalah pencuri. Sontak saya berteriak pencuri, tapi mereka sudah keburu pergi ke arah Pall 2,” ungkap saksi Rafly.

Korban Tomy mengungkapkan uang tersebut merupakan hasil tabungannya bersama isri sejak lama. Rencananya uang tersebut akan dipakai untuk membeli tanah di kampung, yang sudah siap untuk dibayarkan.

“Saat kejadian saya bersama istri, berada dalam ruangan kasir. Nanti salah satu karyawan berteriak bahwa di depan terjadi perampokan di salah satu mobil. Sontak saya langsung keluar untuk melihat. Ternyata mobil saya yang dirampok. Hanya tersisa senilai Rp 12 juta, itupun yang dijatuhkan para pelaku,” terangnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News