Gara-Gara Setya Novanto, Kader Golkar di Daerah Kebingungan
jpnn.com, SOLO - Kondisi kader Partai Golkar di sejumlah daerah terganggu setelah Ketua Umum Setya Novanto menghilang usai kembali ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Kejadian ini juga menimbulkan keprihatinan mendalam bagi para kader di daerah, salah satunya di Kota Solo. Bahkan, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Solo menyebut kondisi ini sebagai keadaan darurat untuk Partai Golkar.
Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Solo, Bandung Joko Suryono mengatakan, pihaknya mendesak agar para petinggi partai, baik yang ada di provinsi, DPP, maupun DPR RI, agar segera mengambil sikap. Langkah ini untuk menyelamatkan Golkar dari kondisi yang lebih parah.
"Kalau benar-benar hilang dan tidak tahu berapa lama hilangnya, ini jelas membuat kebingungan kader di daerah. Makanya lewat pernyataan di media ini, saya mendesak petinggi partai Golkar untuk mengambil langkah-langkah politik menyelamatkan Partai Golkar," katanya kepada JawaPos.com, Kamis (16/11).
Bandung menegaskan, langkah ini harus segera diambil agar kondisi seperti sekarang tidak berlarut-larut. Karena jika tidak, dikhawatirkan akan bisa berdampak parah pada partai, bahkan tidak menutup kemungkinan bisa terjadi perpecahan di internal partai.
Apalagi sekarang sudah mendekati tahun politik. Sehingga seharusnya partai berlambang pohon beringin ini dalam kondisi prima agar mampu bersaing dengan partai lainnya. "Situasi kritis, harus dilewati dan partai harus siap tempur. Ini sudah mendekati akhir tahun 2017. Tahun 2018 sudah ada pilkada, dan tahun 2019 sudah pemilu. Jadi partai Golkar harus dalam kondisi yang prima," tandasnya. (apl/jpc)