Garap Energi Terbarukan di Kawasan Transmigrasi
Kementrian ESDM dan Kemenakertrans Susun Program TerpaduSabtu, 05 Mei 2012 – 13:24 WIB
Di samping garap energi surya dan energi air di kawasan transmigrasi, sedang dijajaki pula potensi energi terbarukan lainnya, seperti energi panas bumi, bioenergi, energi angin, dan energi samudera. "Energi terbarukan yang saat ini potensial di kawasan transmigrasi adalah bioenergi, karena bahan bakunya banyak ditanam di kawasan transmigrasi, seperti kelapa sawit, tebu, jagung, dan lain lain," tukasnya.
Sementara itu, Direktur Partisipasi Masyarakat Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) Sugiarto menambahkan, proyek energi di kawasan transmigrasi ini nantinya akan berbasis pada swadaya masyarakat. Sedangkan dukungan Kementerian ESDM hanya berupa dana stimulan pembangunan proyek, selebihnya pembiayaan akan ditanggung oleh masyarakat sendiri. "Bupati / Walikota yang mengusulkan proyek ini harus menyediakan tanah, dokumen perencanaan, dan lembaga masyarakat pengelola," imbuhnya.
Untuk diketahui, dengan pengembangan energi baru dan energi terbarukan di kawasan transmigrasi diharapkan dapat membantu meningkatkan proporsi energi terbarukan. Saat ini, lanjut Sugiarto, hanya sekitar 5 persen menjadi 25 persen pada tahun 2025. Selain itu, rencana ini juga diharapkan mampu meningkatkan ratio penggunaan listrik pedesaan, yang pada gilirannya akan mempercepat pertumbuhan ekonomi kawasan transmigrasi dan daerah. (cha/jpnn)