Garda NTT Buka Posko Untuk Bantu Mahasiswa Terdampak Covid-19
“Paket sembako ini menyasar seluruh mahasiswa NTT se-Jabodetabek yang bertahan dan tidak bisa pulang kampung,” kata Anton.
Menurut Anton, sejauh ini sudah ada 1.200 nama mahasiswa yang berasal dari berbagai kabupaten di NTT yang terdaftar sebagai calon penerima bantuan sembako dan sedang dalam proses verifikasi oleh tim Donasi Garda NTT.
Tim juga masih membuka kesempatan untuk yang belum mendaftarkan diri.
Sampai saat ini, tim donasi Garda NTT juga sudah mulai menerima bantuan dalam bentuk barang dari pihak-pihak yang peduli. Sementara bantuan dalam bentuk uang tunai untuk sementara masih ditutup.
“Kami membuka kesempatan donasi untuk semua. Sejauh ini sudah ada 200 Kg beras yang disumbangkan dari Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) dan beberapa pihak lain,” ujar Anton.
Bantuan ini sudah diterima dan ditampung di Pokso. Dirinya masih membuka kesempatan untuk semua yang mau berdonasi untuk menyumbangkan bantuan dalam bentuk sembako ke posko. “Bantuan dalam bentuk uang tunai untuk sementara tidak kami terima,” tambahnya.
Sementara itu, Humas tim donasi Garda NTT Dominikus Dima mendesak Pemprov NTT agar sesegera mungkin menurunkan bantuan, bukan hanya kepada mahasiswa tetapi kepada seluruh perantau yang berada di wilayah di luar Jabodetabek.
“Kita melarang orang agar jangan pulang kampung, maka Pemprov harus menyiapkan langkah konkret untuk memastikan semua baik-baik saja di tanah rantau,” katanya.