Gawat, Penyelundup Narkoba Ciptakan Modus Baru Memanfaatkan Pandemi COVID-19
jpnn.com, SYDNEY - Petugas Pasukan Perbatasan Australia (ABF) di Sydney menemukan hampir dua kilogram narkotika ilegal berjenis metamfetamin yang disembunyikan di dalam paket impor yang diklaim sebagai alat pelindung COVID-19.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Jumat (22/5), ABF mengatakan gelombang pertama obat-obatan terlarang tersebut ditemukan pada 6 Mei, disembunyikan di dalam sebuah paket yang berasal dari Kanada dengan isinya dijelaskan sebagai "obat-obatan dan pakaian."
Dalam pemeriksaan lebih lanjut, petugas menemukan tidak hanya masker dan cairan pembersih tangan, tetapi juga satu kilogram zat mirip kristal yang disembunyikan di dalam sebuah rongga rahasia yang melekat pada bagian bawah paket. Zat tersebut kemudian teridentifikasi sebagai metamfetamin.
Seorang juru bicara ABF mengatakan kepada Xinhua bahwa kedua paket tersebut dikirim oleh pengirim yang berbeda di Kanada.
Pada 8 Mei lalu, petugas ABF di Sydney mencegat paket kedua dari seorang pengirim berbeda di Kanada yang juga berisi masker dan cairan pembersih tangan. Total 800 gram metamfetamin kemudian ditemukan di dalam dua botol cairan pembersih tangan.
Superintendent ABF John Fleming mengatakan para petugas selalu mengawasi siapa pun yang mencoba memanfaatkan pandemi COVID-19 untuk menyelundupkan narkoba ke Australia.
"Kami tahu para penjahat akan berusaha keras untuk menyelundupkan narkoba ke Australia, jadi tidak mengherankan mereka mencoba menggunakan barang-barang yang banyak diminati seperti masker dan cairan pembersih tangan untuk menyembunyikannya," papar Fleming.
"Para pelaku kejahatan harus tahu bahwa upaya kami untuk mengamankan perbatasan tidak berhenti karena COVID-19. Kami terus mendeteksi dan menghentikan zat terlarang yang masuk ke Australia, tidak peduli bagaimana zat tersebut disembunyikan." (xinhua/ant/dil/jpnn)