Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Gaya Kepemimpinan SBY Layak Dikritisi

Kamis, 21 Oktober 2010 – 08:31 WIB
Gaya Kepemimpinan SBY Layak Dikritisi - JPNN.COM
JAKARTA - Kalau selama ini berbagai kalangan mengritisi kinerja para menteri, sorotan terhadap gaya dan model kepemimpinan Presiden SBY menurut sejumlah kalangan juga layak dikritisi. Dalam menyelesaikan sejumlah masalah, di antara kelemahan SBY misalnya, dia kerap tidak menyatakan dengan tegas apa yang diinginkannya.

Pada banyak hal ini menjadi bagian dari penyebab berlarut-larutnya masalah. “(Dengan ketidaktegasan ini, Red) Akibatnya para menteri dan pejabat lain setingkat menteri harus menerka-nerka kemauan presiden. Dalam proses menerka-nerka itu, tak jarang muncul ekses. Jadinya para pembantu presiden ikut-ikutan lamban merespons masalah di lapangan,” kata anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo kepada INDOPOS (grup JPNN) di Jakarta, Rabu (20/10).

Bambang mencontohkan, dalam kasus Bibit-Chandra misalnya, perintah presiden jelas dirasakan tidak tegas. Para jaksa yang menerka-nerka keinginan presiden akhirnya tidak mendeponir perkara, melainkan hanya SP3. Sekarang, penyelesaian kasus ini menjadi makin rumit. Contoh lain dalam kasus ledakan kompor gas, masalahnya menjadi berlarut-larut karena presiden tidak sigap sejak kasus ini mengemuka. Presiden bahkan terkesan masih diam ketika tragedi ledakan sudah mencapai belasan kasus. Kalau presiden segera bereaksi sejak dua atau tiga kasus pertama, kesan publik tentu akan berbeda. “Akibat ketidaksigapan presiden, para menteri saling menyalahkan dan melempar tanggungjawab, ini fakta kan,” terangnya.

Dalam catatan politisi Partai Golkar ini, banyak hal lain yang juga sangat bersinggungan dengan ketidaktegasan sikap presiden. Dalam kasus bentrok berdarah di Tarakan, kehadiran pemerintah dan presiden dalam kasus ini sangat terlambat sehingga bentrok berlangsung hingga berhari-hari. Terkait isu terbaru, ungkapnya, saat ini para pejabat masih mewacanakan perlu tidaknya impor beras untuk memperkuat stok di dalam negeri dan stabilitas harga.

JAKARTA - Kalau selama ini berbagai kalangan mengritisi kinerja para menteri, sorotan terhadap gaya dan model kepemimpinan Presiden SBY menurut sejumlah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close