Gaya Komunikasi Pak Tito Menuai Pujian
Sebagai antisipatif, pernyataan Tito menunjukkan Polri bisa jadi telah mendapat informasi awal sehingga perlu langkah-langkah dari berbagai pihak dalam rangka memahami dan menyikapi dinamika yang tejadi pada kemungkinan aksi 25 November 2016.
"Pernyataan Kapolri juga sangat penting bagi masyarakat luas untuk melihat secara jernih jika aksi 25 November 2016 terjadi," katanya.
Sebagai upaya mengingatkan, lanjut Emrus, pernyataan Tito bersifat memberitahukan kepada semua komponen bangsa, tak terkecuali kepada para pengunjuk rasa, agar tetap mentaati semua aturan yang berlaku.
Sebab, dalam melaksanakan hak-hak demokrasi, siapa pun tidak boleh memaksakan kehendak dalam unjuk rasa di negara yang berdasarkan hukum.
"Semua harus berjalan sesuai hukum yang berlaku. Hal ini penting untuk menjaga keteraturan sosial di tengah masyarakat," ungkapnya.
Karena itu, bila ada tindakan dari siapa pun mengarah merugikan bangsa dan negara secara umum maupun hak seorang warga negara yang jelas-jelas melanggar hukum, pihak kepolisian akan melakukan pencegahan dan pengendalian semaksimal mungkin.
Sebagai penegakan hukum, pernyataan Tito merupakan bukti bahwa Polri dalam melaksanakan tugasnya hanya semata-mata untuk penegakan hukum, bukan sebagai tindakan yang sporadis yang tidak terkelola.
"Dengan demikian, Kapolri Jenderal Tito Karnavian termasuk pemimpin komunikatif dalam melaksanakan tugasnya," papar Emrus.