Gaya Rambut Dianggap Nyeleneh, Begini Penjelasan Pasha Ungu
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Walikota Palu Sigit Purnomo Syamsuddin Said akhirnya angkat bicara mengenai gaya rambutnya saat tampil dalam acara talkshow Tompi & Glenn.
Dalam pernyataannya, pria yang lebih dikenal dengan nama Pasha Ungu ini mengaku menerima kritik yang disampaikan publik kepadanya.
Mengenai gaya rambut yang dinilai tidak sopan dan nyeleneh, dia pun memberi penjelasan bahwa dirinya tidak berniat melanggar aturan.
“Terima kasih atas perhatiannya saudara-saudaraku, rekan-rekan, masyarakat di seluruh Indonesia terkait rambut saya yang terlihat dianggap nyeleneh serta kurang tepat sebagai kepala daerah dalam acara Tompi & Glenn. Prinsipnya saya sangat menerima masukan dan kritik yang ditujukan kepada saya,” kata Pasha mengawali pernyataannya yang diunggah ke akun media sosial Twitter @MataNajwa dan Instagram @matanajwa.
“Namun tanpa bermaksud membela diri atau melakukan pembenaran secara subyektif, perlu saya informasikan bahwa yang mengikat saya dalam pelaksanaan tugas jabatan selaku kepala daerah ada dua hal: (1) aturan (2) etika. Secara aturan, tidak ada poin-poin tertentu yang mengatur tentang bagaimana tatanan rambut seorang kepala daerah. Secara etika, saya tidak merasa melanggar etika karena saya merasa tampil dengan rapi,” jelasnya.
Pelantun lagu Demi Waktu itu menambahkan, dia mengikat rambut justru ingin terlihat rapi lantaran rambutnya agak panjang. Apalagi dalam program itu sedang diangkat tema musisi yang menjadi pejabat/kepala daerah.
“Walaupun memang kondisinya rambut saya ikat, itupun tujuannya agar terlihat rapi karena rambut saya agak sedikit panjang. Sebenarnya kesan itu (ikat rambut) yang secara pribadi sengaja saya tampilkan agar terlihat rapi (kalau tidak diikat ak terlihat berantakan dan kurang sopan) dan tetap berusaha menjaga etika tanpa bermaksud pamer atau terkesan nyeleneh dari penampilan saya pada saat wawancara dengan sahabat saya Tompi & Glenn,” papar Pasha.
“Dalam acara tersebut, saya ingin menyampaikan bahwa musisi/anak band juga bisa berkontribusi serta terjun langsung ke dunia politik dan menjadi pejabat dengan tujuan membangun bangsa lewat pengabdian di daerah masing-masing,” jelasnya.