Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Gegara Oknum Guru Bejat, Pengurus Ponpes AT Sibuk Meyakinkan Para Wali Santri

Jumat, 01 Oktober 2021 – 22:35 WIB
Gegara Oknum Guru Bejat, Pengurus Ponpes AT Sibuk Meyakinkan Para Wali Santri - JPNN.COM
Jubir Pondok Pesantren AT, Ogan Ilir. Foto: etik/sumels.co

jpnn.com, OGAN ILIR - Pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) AT Ogan Ilir, Sumsel, langsung memanggil para orang tua santri setelah pencabulan yang dilakukan dua oknum pengajar terhadap puluhan santri di sana terkuak.

Menurut Rizky Ardi, juru bicara Ponpes AT, pengurus Ponpes meyakinkan para wali santri bahwa perbuatan ini dilakukan oleh oknum dan tidak mewakili tenaga pengajar secara keseluruhan.

“Jumlah santri dan santriwati kami baik di tingkat MTs maupun MA berjumlah kurang lebih 200 orang. Sejauh ini belum ada wali santri yang menarik anak mereka keluar dari Ponpes ini termasuk yang MTs,” jelas Rizky kepada wartawan, Jumat (1/10) sore.

Bahkan, menurut Rizky, pascakasus menghebohkan tersebut mencuat ke publik, proses belajar mengajar di Ponpes AT masih tetap berjalan seperti biasa. Para santri juga tampak tidak terganggu dengan kabar tersebut.

Sebelumnya, dikabarkan bahwa wali murid bakal beramai-ramai menarik anaknya dari Ponpes Kampung AT yang berada di Desa Talang Pangeran Ulu, Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir, pasalnya mereka takut menjadi korban predator selanjutnya.

Seperti diutarakan wali murid, De, yang mengatakan bahwa anaknya sudah menimba ilmu di Ponpes tersebut lebih dari tiga tahun.

“Saya takut saja kalau jadi korban predator, saya mau ambil anak saya dari Ponpes itu. Mau saya pindahkan ke sekolah biasa saja, tidak usah belajar di sini. Kalau soal mengaji mau saya suruh ke ustazah saja,” jelasnya.

Hal yang sama juga dikatakan Ag, yang ingin memindahkan anaknya sekolah di tempat lain.

Pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) AT Ogan Ilir, Sumsel, langsung memanggil para orang tua santri setelah pencabulan yang dilakukan dua oknum pengajar terhadap puluhan santri di sana terkuak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News