Geger! Putra Duterte Diduga Bantu Selundupkan Sabu Tiongkok
Uang tersebut adalah pelicin agar pengiriman yang dilakukan kolega Taquba tak diperiksa di bea cukai. Taquba diberi tahu bahwa Abellera mewakili Paolo.
Taguba juga membayar kelompok di Davao yang dipimpin Paolo. Untuk satu kontainer, Taguba membayar PHP 10 ribu (Rp 2,6 juta).
Bukti yang dimiliki Taquba hanyalah percakapan via pesan yang mencatut nama Paolo. Taguba mengakui, ada kemungkinan bahwa nama Paolo sekadar digunakan untuk mempercepat masuknya barang selundupan.
Barang yang diselundupkan Taquba adalah sabu dari Tiongkok senilai PHP 6,4 miliar (Rp 1,7 triliun).
Sabu-sabu seberat 604 kilogram itu berhasil lolos dari bea cukai 17 Mei lalu dan tersimpan di gudang di Kota Valenzuela.
Kasus tersebut terbongkar dan sabu-sabu kembali diamankan setelah petugas Bea dan Cukai (BOC) mendapat informasi dari pemerintah Tiongkok.
Duterte menyerahkan sepenuhnya kasus itu kepada otoritas terkait. ’’Presiden yakin bahwa komisioner bea cukai yang baru ditunjuk akan mampu menyelesaikan masalah tersebut,’’ ujar Ernesto Abella, juru bicara kepresidenan. (Inquirer/Philstar/sha/c18/any)