Gelar DKT, BPIP dan KBRI Brunei Darussalam Bahas Isu Pembinaan Ideologi Pancasila
jpnn.com, BRUNEI DARUSSALAM - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT).
Diskusi itu dipimpin langsung Kepala BPIP Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. dan Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Brunei Darussalam Dr. Achmad Ubaedillah, M.A.
Dalam diskusi tersebut membahas berbagai isu strategis terutama tentang Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP).
Kepala BPIP Prof. Drs. K.H Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. mengatakan di setiap perwakilan Negara perlu ada penguatan ideologi Pancasila khususnya di Brunei Darussalam.
"Sebagai upaya penguatan Ideologi Pancasila untuk Warga Negara Indonesia maka negara harus hadir di tengah masyarakat," ujarnya.
Prof. Yudian juga memaparkan cukup banyak isu strategis yang harus dikaji bersama di antaranya tentang perlindungan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) untuk rekomendasi kepada Kementerian/Lembaga, Pendidikan Pelatihan bagi pegawai dan diaspora Indonesia, serta kurikulum Pendidikan Pancasila untuk anak-anak sekolah dan mahasiswa di Brunei Darussalam.
"Kami (BPIP) juga pernah membuat MoU dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Kemenaker dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Teknologi untuk menindaklanjutinya," ucapnya.
"Ini menjadi tanggungjawab kita bersama dan pekerjaan rumah yang harus dilakukan, adapun metodenya BPIP perlu melakukan kajian terlebih dahulu", sambungnya.