Gelar Konferensi Pengawasan Ketenagakerjaan ASEAN di Bali, Kemnaker Sampaikan Harapan Ini
Menurut Sekjen Anwar, forum ini fokus pada pembahasan terkait kebijakan, penerapan standar ketenagakerjaan dan tantangan pengawasan dalam melindungi dan mempromosikan hak-hak pekerja migran.
"Hal ini menarik untuk dikaji lebih jauh karena peran pengawasan ketenagakerjaan jika dijalankan secara efektif dapat mengurangi permasalahan yang masih sering muncul pada permasalahan pekerja migran," kata Sekjen Anwar.
Dia juga mengungkapkan ada banyak peluang yang dapat dikerjasamakan untuk memajukan agenda perlindungan pekerja migran.
Seperti pentingnya pertukaran informasi mengenai peran pengawasan ketenagakerjaan dalam mengatasi tantangan tidak hanya di kawasan ASEAN, tetapi juga di wilayah lain.
Sekjen Anwar menambahkan pengawasan terhadap keberadaan pekerja migran penting mengingat ada 4,7 persen pekerja global atau sekitar 160 juta migran berasal dari kawasan ASEAN.
“Kami mendorong perlindungan kepada para pekerja migran ini harus dioptimalkan, karena mereka ini memiliki kontribusi yang signifikan terutama di negara masing-masing," tegasnya.
Dia mengatakan setiap negara memiliki perspektif sosial, praktik-praktik terbaik yang bisa dijadikan sumber informasi untuk saling berbagi dan bertukar antara anggota seperti di level kawasan ASEAN.
"Saya rasa spirit untuk kolaborasi, spirit untuk saling kerja sama adalah salah satu komitmen dari terbentuknya ASEAN," pungkasnya. (mrk/jpnn)